
Dalam rangka mendukung program strategis Pemerintah Kabupaten Sumbawa terkait mitigasi bencana banjir serta penguatan infrastruktur sumber daya air, Desa Langam, Kecamatan Lopok, menjadi salah satu fokus wilayah yang mendapatkan perhatian khusus.
Langam, 20 Mei 2020 – Dalam rangka mendukung program strategis Pemerintah Kabupaten Sumbawa terkait mitigasi bencana banjir serta penguatan infrastruktur sumber daya air, Desa Langam, Kecamatan Lopok, menjadi salah satu fokus wilayah yang mendapatkan perhatian khusus. Pada hari Rabu, 20 Mei 2020, Tim Perencanaan Normalisasi Sungai yang terdiri dari unsur pemerintah daerah, tenaga teknis, perwakilan Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara I, serta unsur masyarakat, melakukan kunjungan kerja ke Desa Langam untuk melakukan fasilitasi dan pengumpulan data awal terkait rencana normalisasi sungai di wilayah tersebut.
Kegiatan fasilitasi ini merupakan bagian dari proses awal perencanaan teknis dan sosial dalam upaya normalisasi Sungai Langam, yang selama beberapa tahun terakhir menjadi sumber kekhawatiran warga akibat luapan air yang menyebabkan banjir musiman, merusak lahan pertanian, serta mengancam permukiman warga. Dalam beberapa musim hujan terakhir, tercatat puluhan hektare sawah produktif di sekitar bantaran sungai mengalami kerusakan, dan akses jalan lingkungan terganggu akibat genangan air serta erosi.
Kedatangan tim diterima langsung oleh Kepala Desa Langam, tokoh masyarakat, serta para anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Dalam sambutannya, Kepala Desa Langam menyampaikan apresiasi atas respons cepat dari pihak pemerintah daerah dan instansi teknis terkait. “Kami sangat bersyukur atas perhatian pemerintah terhadap kondisi sungai kami. Normalisasi ini sudah lama kami harapkan karena dampak dari pendangkalan sungai sudah sangat mengganggu aktivitas warga,” ungkapnya.
Fasilitasi yang dilaksanakan tidak hanya sebatas pemetaan awal dan survei teknis, namun juga mencakup dialog partisipatif bersama warga yang terdampak langsung oleh aliran sungai. Tim teknis dari BWS dan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumbawa memaparkan rencana awal intervensi, mulai dari pengerukan sedimentasi, penataan tebing sungai, pemasangan tanggul penahan banjir, hingga peninjauan sistem drainase lingkungan sebagai bagian integral dari sistem pengendalian air.
Salah satu hal krusial yang dibahas adalah keterlibatan masyarakat secara aktif dalam proses perencanaan dan pelaksanaan. Dalam forum diskusi tersebut, warga diberi kesempatan untuk menyampaikan aspirasi, kekhawatiran, serta harapan terhadap proyek normalisasi ini. Perwakilan pemuda desa juga mengusulkan adanya program padat karya berbasis lokal agar proyek ini juga mampu menyerap tenaga kerja dari masyarakat setempat.
Selain itu, dilakukan pula identifikasi awal terhadap berbagai titik kritis di sepanjang aliran sungai, termasuk jembatan desa, area pemukiman rawan longsor, serta lahan pertanian strategis yang perlu perlindungan khusus. Tim juga mencatat perlunya sinergi lintas sektor dan antarwilayah, mengingat Sungai Langam juga merupakan bagian dari Daerah Aliran Sungai (DAS) yang melintasi beberapa desa di Kecamatan Lopok.
Kegiatan fasilitasi ini menjadi momentum penting dalam membangun kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya penanggulangan bencana berbasis wilayah. Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas PU Kabupaten Sumbawa yang turut hadir menyampaikan bahwa proyek ini bukan hanya intervensi teknis, melainkan bagian dari perencanaan jangka panjang dalam mewujudkan ketahanan lingkungan dan kemandirian desa.
“Kita tidak bisa terus-menerus berada dalam kondisi tanggap darurat setiap musim hujan. Kita harus bertransformasi ke arah perencanaan berbasis risiko dan pembangunan infrastruktur yang adaptif terhadap perubahan iklim,” ujarnya dalam sesi penutup.
Fasilitasi yang dilakukan pada 20 Mei 2020 ini menandai dimulainya serangkaian tahapan penting yang melibatkan studi teknis, penyusunan dokumen rencana kerja, hingga pembentukan Kelompok Kerja Desa untuk mendampingi proses implementasi di lapangan. Pemerintah Desa Langam berharap agar proses ini terus mendapat dukungan dari seluruh pemangku kepentingan dan berjalan sesuai jadwal agar manfaatnya bisa segera dirasakan oleh seluruh warga.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, Desa Langam meneguhkan komitmennya sebagai desa yang tangguh bencana dan responsif terhadap isu lingkungan, sekaligus menjadi percontohan bagi desa-desa lain di Kecamatan Lopok yang menghadapi tantangan serupa.